Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis. Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami, musibah teknologi (kebakaran, kebocoran zat-zat berbahaya) sampai kepada karyawan yang mogok kerja. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan proses normal bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan yang segera (immediate) dari pihak manajemen. Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai manajemen krisis (crisis management).
TUJUAN
• Terdapatnya orang-orang yang memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi krisis
• Meningkatkan kesadaran bahwa krisis bisa menimpa perusahaan apa saja. Dengan bersiap akan bisa mengurangi dampak krisis
• Setelah disadari, akan bisa dilakukan latihan-latihan dengan skenario-skenario yang dirancang untuk mengantisipasi krisis yang mungkin terjadi
• Semakin banyak orang memahami manajemen krisis, kepedulian dan kesiapan perusahaan untuk menghadapi krisis akan makin tinggi.
• Mampu memanfaatkan krisis untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
MATERI
1. Definisi Krisis
2. Level Perkembangan Krisis
• Masa Prekrisis (Predromal Crisis Stage)
• Masa Krisis Akut (Acute Crisis Stage)
• Masa Krisis Kronis (Chronic Crisis Stage)
• Masa Resolusi Krisis (Crisis Resolution Stage)
3. Mengidentifikasi Krisis
4. Tindakan untuk menghadapi Situasi darurat (emergency response),
5. Penanganan Krisis
• Skenario untuk pemulihan dari bencana (disaster recovery),
• Skenario untuk pemulihan bisnis (business recovery),
• Strategi untuk memulai bisnis kembali (business resumption),
6. Mengisolasi Krisis
7. Menyusun rencana-rencana kemungkinan (contingency)
8. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada perusahaan
METODE
Kegiatan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami secara komprehensif materi yang disampaikan, sehingga dapat dimplementasikan secara aplikatif dalam dunia kerja. Adapun metode yang digunakan adalah:
1. Presentation
2. Discuss
3. Case Study
4. Evaluation
PESERTA
Pelatihan ini ssangat sesuai untuk diikuti oleh peserta dari departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Security, HR, General Affair dan PR.
INVESTASI
On Call
TIME
On Call
Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta
Pukul 08.30 – 16.00 WIB
Request for Training Venue: Semarang, Solo, Bandung, Jakarta, Balikpapan, Surabaya, Jogja, Lombok, Malang, Makassar and Batam
In House Training Depend on request
FASILITAS
1. Training Hand Out
2. Digital Material
3. Certificate
4. Exclusive Souvenir
5. Qualified Bag
6. Training Photo
7. Training room with full AC facilities and multimedia
8. Once lunch and twice coffee break every day of training
9. Qualified Instructor
10. Transportation from airport / railway to hotel and from hotel to the training venue (2 person from one company)